Ketika itu aku sendiri
Ketika itu aku berdiri
Ketika itu aku menatap
Ketika itu aku diam
Hujan mengguyur belahan bumi
Menghujam kaca besar yang bergetar
Petir nan dashyat menusuk perut bumi
Membuat bumi merintih perih
Aku menatap bayangku pada kaca itu
Hanya ada kekosongan
Setitik kerinduan menghampiriku
Mendatangkan khayal ke dalam anganku
Selintas gambar perjalanan kita terputar
Semua berawal ketika suaramu memecah kebekuan kelas baru
Tak terasa tiap tawamu meremukan tiap keheningan di setiap diamku
Wajah manismu pun terus mewarnai hari hari ku
Sekarang aku kehilangan semuanya
Suaramu, tawamu, wajah manismu
10 bulan sudah kau pergi meninggalkanku
Diam menatap jalan hidup yang tak ada arah
Ketika itu hujan
Ketika itu aku rindu
Ketika itu kau tak ada
Ketika itu aku tahu kau bahagia di sana
Selamat jalan…
SAHABATKU
Clara Judijanto (Ilkom ’10)
Inspired by the 'magical' rain and the story of Lysia and Nikita
No comments:
Post a Comment