Wednesday, February 16, 2011

Your Path, Your Destiny

 Oleh : Cynthia Panda Kwesnady
(Fakultas Ilmu Komunikasi 2010)


         Ini kisah tentang dua insan manusia berlainan jenis kelamin dengan segudang perkataan yang tak mampu mereka utarakan hingga akhirnya mereka dipertemukan oleh takdir.

Pria
Kamu terlalu beku untuk menyadari bahwa banyak orang lain di sekitar kamu yang perduli dengan kamu.
Kamu terlalu dingin untuk mengakui bahwa kamu membutuhkan orang lain
Kamu terlalu sombong untuk meminta bantuan dan pertolongan orang di sekitarmu
Kamu (hanya) terlalu tinggi untuk kuraih
Kalau kamu tidak menurunkan sedikit “hargamu”, aku tidak akan pernah bisa menggapaimu

Wanita
Kamu terlalu keras untuk bisa kutahklukkan
Kamu terlalu padat dikelilingi olah orang banyak untuk menyadari kehadiranku
Kamu terlalu berbeda dengan duniaku yang sempit dan sepi ini
Kamu (hanya) terlalu jauh untuk bisa kujangkau
Kalau kamu tidak mengejar dan menahanku sekarang, aku akan berbalik dan berlalu pergi

Pria
Aku seperti kura-kura
Tampak kuat dengan cangkangnya yang keras
Namun ketika musuh datang
Aku hanya bisa menyembunyikan kepalaku di balik cangkang
Aku tidak sekuat itu
Aku menyadari keberadaanmu
Seperti seorang pemburu buah yang belum masak
Menunggu seperti orang bodoh
Untuk bisa memetikmu
Duniaku kuisi hanya untuk memandangimu
Menunggumu dengan setia
Duniamu.. adalah duniaku
Tak ada jarak selebar sedalam setinggi yang kau pikirkan
Aku disini. Menahanmu. Memintamu. Mengiba padamu. Jangan pergi.

Wanita
Aku layaknya setangkai mawar di tengah bebungaan lain
Tampak terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Namun aku bersandiwara!
Karena aku tak mempunyai cukup keberanian
Karena aku tak mau mengantungkan hidupku dengan bantuan pohon besar yang berdiri di belakangku
Karena aku selalu mencoba untuk tegar
Dan mencoba menghadapi semuanya sendirian
Sampai aku melihatmu. Mengamatimu. Mengenalmu.
Jangan memandangku ke atas
Karena aku ada di bawah
Tepat di hadapanmu

Pria
Jangan berpaling lagi
Dadaku dipenuhi kesesakan yang teramat sangat setiap melihatmu mencoba menahan air mata yang telah menggantung di pelupuk matamu
Biarkan aku memelukmu
Menghapus air matamu
Meminjamkan bahuku
Mengelus rambutmu dengan lembut
Dan membisikkan kata-kata yang sedari dulu selalu urung kuucapkan
Kata-kata yang mungkin terdengar murahan dan sering diucapkan
Namun kau harus tahu, kata-kata ini sangat bermakna di hati
“Aku disini untukmu. Menantimu. Berpalinglah. ”
Biar kita hadapi semua perkara bersama-sama
Karena telah banyak waktu kita terbuang percuma

Wanita
Kau disini
Mengajakku pergi dari zona nyamanku
Sesuatu yang sedari dulu aku impikan
Denganmu, segalanya terasa menenangkan
Seakan tak ada hambatan besar yang mampu menghadang kita di luar sana
Kuraih genggaman tanganmu
Dan kusambut sinar cerah mentari yang baru saja merekah
Kutunjukkan senyum terbaikku pada dunia
Karena sekarang pangeran berkuda putihku telah datang menjemputku
Dan aku percaya segalanya akan kami lewati bersama


No comments:

Post a Comment