Kilau matahari tak seterang engkau.
Bunyi lonceng tak sebising engkau.
NAJIS !!
Mungkin kau lah Tuhan kedua bagi mereka
Tapi kau lah Penghancur bagi kami
Sadar…
Kami menetek dan berak di tempat yang sama
Namun tak sadar kami memilih mereka…
Mereka pembuai dan pujangga yang menuhankan nominal kertas
Kami tersenyum, menangisi keberhasilan kalian
Tertipu dengan muka wibawa dan dasi tegak.
Uangmu adalah uang kami !
-Antonius Hermanto-
No comments:
Post a Comment