Kamu masih betah?
Baiklah.
Baiklah.
Selamat berdiam dalam kalbuku, wahai sabar
Jika aku ditakdirkan untuk bersanding denganmu, sabar
Kita mungkin menjadi pasangan paling bahagia dan menderita sedunia
Seketika kita berbincang dalam ruangan intim hatiku
Kamu berkata akan setia menemaniku
Meskipun kamu akan minggat sesaat kala seseorang mendesakmu
Aku mendengar kamu mengetuk perlahan
Kakiku melangkah hendak membuka pintu-pintu kecil
Kakiku melangkah hendak membuka pintu-pintu kecil
Mempersilahkan kamu masuk kembali seusai kegelisahan ini menimbunku
Ternyata kamu sangat mencintaiku, kamu datang lagi, lagi, dan lagi
Akibatnya pengusik itu datang lagi, lagi, dan lagi
Sabar sayang, kan kumandangkan terima kasih
Kita melakukan rutinitas yang menjadi anugerah,
yakni bersabar.
yakni bersabar.
Semoga kesetianmu menggantung di langit-langit jiwaku.
Gloria Fransisca Katharina
Ilmu Komunikasi 2010
No comments:
Post a Comment