Oleh:
Sintia Astarina
Suatu sore, duduk
berdua denganmu di pantai pesisir
Memadu kisah kasih
dalam cinta yang tak pernah kikir
Menunjuk arah akan datangnya samar petir yang getir
Di kala mendung adalah
hiasan langit oranye, burung pun takkan
menyingkir
Berhenti sejengkal,
tinggalkan akal, jangan membual!
Susunlah kotak-kotak
hati di atas rambut yang ikal
Jemari-jemari berdansa
hingga ajal yang kekal
Di sini, kami tertawa
tanpa adanya sesal
Lalu, semilir angin pun
hantarkan aku menuju perahumu
Bawa saja aku ke mana
kau kan melaju
Aku pasrah dalam dekap
rindumu yang syahdu
Biar pesona indahnya
langit Marina, sang saksi beradu
Deburan ombak pantai
utara kini membawaku jauh
menuju ujung matahari
Marina yang bulat dan utuh
Tembok tinggi penahan
abrasi yang kaku
Takkan retak bila cinta
kian lugu dan meragu
Sandarkan aku menuju
hati bersama si
perahu layar
Biar kutantang kerlipan
mentari sore tak berbayar
Asal bisa terus singgah
dalam
bahagia rumah ikrar
dan membawamu menuju surga, sebagai batu singgah yang tak pernah ingkar
2012.
No comments:
Post a Comment