Sunday, September 25, 2011

Account Executive Warta Kota, Selalu Ceria, Kompak dan Kekeluargaan Walaupun Dikejar Target Jutaan

         Pengalaman Magang/ Kerja Libur
oleh : Patricia Vicka, Public Relation 2008


          Liburan semester ini, gue kerja di Warta Kota, Kompas menjadi Account Executive(AE).  Saat pertama kali masuk menjadi AE, gue sempat takut dan grogi karena kurang mengerti apa itu AE beserta tugas-tugasnya. Tetapi berjalannya waktu, banyak senior  AE yang membantu dan membimbing gue sehingga dua minggu kemudian gue sudah mengerti dan mulai bisa menjalankan tugas-tugas AE.

        Job desk AE itu adalah mencari uang agar roda produksi Koran tetap berjalan semestinya dengan cara menawarkan space iklan kepada perusahaan-perusahaan. Tiap AE memegang bidang-bidang tertentu seperti bidang Retail, Properti, Entertain, Farmasi dll. Satu AE biasanya memegang 2 atau 3 bidang. Tak hanya menawarkan space, para AE terkadang menjadi konsultan perusahaan saat membuat iklan karena AE sendiri terkadang harus membuat iklan advertorial perusahaan.

         Tugas AE itu simple, tetapi targetnyalah yang sulit dan berat karena  tiap bulan, sang Manager menargetkan omset penjualan space iklan satu orang AE per bidang  adalah puluhan juta rupiah sampai ratusan juta rupiah. Itulah sebabnya para AE terlihat stress menjelang akhir bulan.
Tapi target gila itu tidak membuat para AE menjadi stress dan mengeluh. Mereka saling membantu dan kerjasama untuk dapat memenuhi target. Di antara para AE Warta Kota gaada kata Jaim dan senioritas. Justru mereka saling main cela-celaan dan saling ngebanyol sehingga membuat suasana menjadi ceria dan fun.
Manager gue saja kocak dan ga jaim. Kalau kekantor, pakai baju santai, Cuma kaos dan celana panjang.  Ngobrol sama anak buahnya pake gue, elo. Terus kalau ketawa, suaranya kenceng banget sampe terdengar ke seluruh ruangan.  Supervisor gw lebih gokil lagi. Dia sering membuat semua AE tertawa ngakak kerena  sering bertingkah laku “bodoh”, suka ngelawak, suka meledek Ae yang lain dan sering ngumpetin sepatu AE lainnya. AE-AE memanggil dia dengan sebutan Bangbro.

         Minggu pertama gue jadi AE, sang ibu Manager mengenalkan gue pada seisi ruangan lalu dia menyuruh gue untuk memahami dan menghafalkan  product knowledge. Minggu berikutnya gue diajak pergi meeting ke klien-klien bersama Bangbro. Ada sepuluh perusahaan dan advertising agency yang sudah gue datangi seperti XL, Nexian, Alfa Mart, bank BTN, bank DKI, JC&K, Maestro, PT KAI, Densu, Inisiatif dll. Setiap rapat dengan klien, gue pasti akan mendapat ilmu baru mengenai branding dan pemasaran karena klien-klien gue adalah PR atau Marcom dari perusahaan itu.
Dan pada minggu keempat, Bangbro memberi  gue tugas untuk mempromosikan tabloid TAMU (Warta Kota Muda). TAMU adalah Tabloid khusus untuk anak SMA. Mulailah petualangan gue menjelajahi sekolah di JABODETABEK. Ada 20 sekolah yang sudah gue datangi dan ajak kerja sama seperti sekolah Kanisius, BPK Penabur 1, SMAN 78, SMA Al Azhar, SMAN 68 dll. Di akhir bulan gue berhasil melakukan kerja sama dengan SMA Sang Timur untuk mengadakan event workshop fotografi di acara Sangtimur Cup yang diadakan pada bulan Oktober mendatang.

          Asyiknya kerja jadi AE di Warta Kota adalah suasana kerjanya yang  ga kaku, ga jaim, ceria dan fun. Tiap pagi hari sebelum berangkat ke klien, suasana kantor pasti ramai dengan celotehan dan tawa para AE. Mereka saling meledek dan ngelawak. Gue sering tertawa terbahak-bahak sampai keluar air mata mendengar banyolan mereka. Maklum, mereka masih pada muda, umur mereka kebanyakan 22 tahun sampai 30 tahun jadi becandaannya masih nyambung sama gue.

          Siang hari suasana kantor sedikit kosong karena para AE pergi meeting dengan klien. Dan sering terdengar lagu-lagu dangdut atau rock atau clubbing mengalun dari komputer para AE. Sore hari, suasana kantor menjadi ramai kembali karena para AE itu sudah balik dari klien. Mereka biasanya saling sharing dan bercerita hasil meeting ke Bangbro. Atau berkumpul sedekar ngerumpi, arisan dan isengin AE lainnya.
Kekompakkan dan kekeluargaan tidak hanya terjadi di dalam kantor, tapi juga di luar kantor. Saat makan siang, kami sering janjian makan bersama. Atau selepas pulang kantor kami suka janjian nonton bareng atau sekedar nongkrong-nongkrong melepas penat.

           Walaupun terlihat santai dan fun, tetapi target penjualan space iklan cukup tinggi, sekitar 5 M untuk satu bulan. Para AE itu harus berjuang mati-matian untuk mencapai target 5 M itu. Tak heran lewat  jam kantor, masih banyak AE yang ‘ngetem’ di dalam kantor dan lembur berhari-hari. Hampir semua AE di warta Kota adalah typical orang yang gila kerja. Di akhir bulan, kerja keras itu tidak sia-sia karena target selalu bisa tercapai.

              Itulah sedikit sharing dari gue bekerja libur di Warta Kota. Tak hanya pengalaman dan ilmu yang gue dapat, tetapi juga keluarga dan teman-teman baru yang kompak dan saling mendukung. Buat teman-teman/ adik-adik kelas yang belum merasakan kerja libur, gue amat menyarankan agar liburan tahun depan dapat kalian manfaatkan untuk mencari ilmu dengan cara kerja libur.







1 comment:

  1. Wah sharingnya sangat menarik, inspirational dan encouraging adik-adik kelasnya.

    Keep up the good work.

    Hidup UMN.

    Johan Setiawan

    ReplyDelete