Wednesday, March 2, 2011

Devon Sang Waktu

Dialah Devon sebuah jam yang terkadang ditakuti dan membawa kesedihan banyak orang tetapi terkadang juga membawa kebahagiaan, terkadang membawa kekhawatiran dan selalu tidak diharapkan tetapi terkadang menjadi sebuah hal yang sangat diharapkan.
"hai devon, tolong dong waktu jangan kamu jalankan begitu cepat, masih banyak yang harus aku kerjakan." Seorang yang sedang sibuk dan dikejar batas waktu sedang memohon agar waktu bisa berjalan lambat.
"Enak aja, aku ga bisa memperlambat waktu, nanti bagaimana bagi mereka yang ingin waktu agar cepat berlalu, kasian mereka donk." Devon hanya menjawab seperti itu, pilihan yang sulit bagi Devon antara memperlambat waktu atau menjalankan waktu dengan biasa saja.

Di satu sisi jika waktu dilambatkan maka orang tadi pasti bisa menyelasaikan pekerjaan dengan tepat waktu tetapi di sisi lain jika diperlambat maka orang lain yang ingin waktu berjalan cepat justru akan semakin mengeluh mengapa waktu berjalan lambat.
"Ah waktu ini terasa begitu lambat, aku segera ingin keluar dari situasi ini, Hai Devon! kenapa waktu begitu lambat?!' Marah orang kedua pada Devon karena waktu terasa begitu lambat sedangkan ia ingin segera keluar dari situasi yang ia hadapi sekarang.
"aku ga memperlambat waktu koq, kamu aja yang merasa waktu berjalan lambat." Jawab Devon dengan tenang.
Semua pertanyaan dan permintaan yang diajukan oleh manusia hanya ditanggapi Devon dengan tenang, tidak peduli bagaimana reaksi mereka pada dirinya.
"Wah kurang ajar kamu Devon! Gara-gara kamu aku khawatir tentang masa depanku, aku belum siap untuk jadi dewasa aku masih ingin menikmati masa-masa remajaku!" Marah seorang remaja pada Devon, dia masih ingin menikmati masa-masa remajanya yang begitu indah, dia tidak ingin terlalu cepat menjadi dewasa.
"Waktu terus saja berjalan, berhenti sebentar kenapa Devon?Kurang kerjaan aja!' Tambah si remaja tadi yang masih ingin menikmati masa-masa remajanya.
"Aku tidak bisa untuk menghentikan waktu, semua itu harus berjalan." Jawab Devon yang masih begitu tenang karena dia juga sering mendapat keluhan seperti ini.
"Devon! Aku belum mau mati, kenapa aku cepat sekali menjadi tua? kenapa aku harus menjadi tua? aku belum puas dengan hidupku!" Marah seorang yang sudah tua, seorang yang tidak lama lagi akan dijemput oleh kematian.
"kamu sudah terlalu lama hidup, kamu pasti akan mati, semua orang juga pasti akan mati,semua ada waktunya." Jawab Devon pada orang tua itu dengan bijak.

Devon sang waktu selalu saja disalahkan, selalu saja mendapat keluhan dari banyak orang tetapi Devon tetap bisa tenang menghadapi semua itu, baginya semua itu hal yang biasa.
Devon selalu berprinsip bahwa dirinya benar karena waktu memang harus selalu berjalan, tidak bisa dia mempercepat atau memperlambat waktu atau bahkan menghentikan waktu karena itu akan membuat kacau semuanya.

Dia selalu sadar bahwa manusia lah yang membuat waktu itu terlalu cepat atau terlalu lambat, manusia lah yang tidak bisa mengatur waktu yang mereka miliki, mereka selalu menyia-nyiakan waktu dan jika sudah begitu mereka hanya bisa menyalahkan waktu.
Devon sadar akan hal itu dan dia tetap menjalankan waktu seperti biasa, menjalankan apa adanya. Tidak peduli selalu disalahkan dan selalu dikeluhkan. Devon hanya bisa memberikan pembelajaran bagi mereka yang selalu menyalahkan waktu bahwa waktu bukan lah yang salah tetapi manusia lah yang salah karena menyia-nyiakan waktu dan selalu tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik.


oleh :
Rindy Agassi

No comments:

Post a Comment